Berita

Peserta JATI 1 HW Banten Dibekali Scouting Skill: Keterampilan Kepanduan Melalui Materi Mountaineering

Pelatihan calon pelatih Hizbul Wathan se-Provinsi Banten dan Bogor di Perguruan Muhammadiyah Cilegon, 29 Juni 2025.

Peserta Pelatihan Jaya Melati I (JATI I) Hizbul Wathan (HW) Banten mendapatkan pembekalan keterampilan kepanduan tingkat lanjutan melalui materi mountaineering yang disampaikan oleh Pelatih Nasional HW, Ramanda Rinanto. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan calon pelatih Hizbul Wathan se-Provinsi Banten dan Bogor di Perguruan Muhammadiyah Cilegon, 29 Juni  2025.

Materi mountaineering yang disampaikan menjadi salah satu keterampilan khusus yang wajib dikuasai oleh calon pelatih Hizbul Wathan sebagai bagian dari penguatan scouting skill. Teknik yang diajarkan dan dipraktikkan dalam sesi ini adalah teknik rapelling, yaitu teknik menuruni medan terjal menggunakan lintasan tali tunggal/ Single Rope Technique  secara aman dan terkontrol.

Pelatihan praktik rapelling ini dilaksanakan pada sesi tadabbur alam di hari ketiga kegiatan. Meski waktu pelaksanaan terbatas, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap instruksi dan praktik lapangan. Mereka tampak semangat mencoba langsung teknik-teknik yang diajarkan, meskipun harus berbagi waktu secara efisien dengan kelompok lain.

“Materi mountaineering bukan hanya soal teknik panjat atau survival, tapi juga soal membentuk karakter, tanggung jawab, dan kepemimpinan di alam terbuka,” ujar Kak Rinanto saat memberikan arahan kepada peserta.

Pelatihan JATI I ini diselenggarakan di Perguruan Muhammadiyah Cilegon, yang menjadi pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan kader Hizbul Wathan di kota Cilegon wilayah Banten. Para peserta yang merupakan utusan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Banten dan Bogor ini mengikuti pelatihan intensif selama lima hari, dengan berbagai materi kepanduan dan kepemimpinan sebagai bekal menjadi pelatih HW yang andal dan profesional.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu menjadi pelatih HW yang tidak hanya piawai dalam teori dan praktik kepanduan, tetapi juga memiliki jiwa keislaman dan kebangsaan yang kuat, sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

 

Kontributor || Roihana

Editor || M. Aufal

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button