Integrasi Kesiapsiagaan Bencana dalam Pelatihan Jaya Melati 1 Hizbul Wathan

Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Banten (Kwarwil HW Banten) berkolaborari bersama seluruh elmen Muhammadiyah mengintegrasi keterampilan kesiapsiagaan bencana dalam Pelatihan Jaya Melati 1 Hizbul Wathan untuk membangun budaya siaga bencana di kalangan pandu kader Persyarikatan.
Sebanyak 50 peserta dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Banten serta beberapa perwakilan dari Universitas Bogor Raya (UMBARA) mengikuti Pelatihan Jaya Melati 1 Hizbul Wathan yang digelar di Kota Cilegon, Jumat (27/6). Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah integrasi materi kesiapsiagaan bencana dalam gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
Materi kesiapsiagaan disampaikan langsung oleh Ahmad Lukman, instruktur dari Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Dalam pemaparannya, Ahmad mendesak pentingnya membangun budaya siaga bencana di kalangan kader Hizbul Wathan, khususnya para calon pelatih tingkat qobilah.
“Penguatan kapasitas kader di tingkat dasar sangat penting sebagai bagian dari strategi pengurangan risiko bencana di Banten. Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan Muhammadiyah harus siap menjadi garda terdepan dalam upaya ini,” ujar Ahmad Lukman.
Pelatihan ini tidak hanya menekankan aspek kepanduan dan kepemimpinan, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai tanggap darurat, mitigasi, serta praktik-praktik dasar dalam menghadapi potensi bencana alam. Melalui integrasi ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan AUM masing-masing dan memperkuat jaringan kesiapsiagaan di daerah rawan bencana.
Kegiatan ini juga menjadi momentum sinergi antar unsur Muhammadiyah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam membangun ketangguhan komunitas menghadapi bencana.
Kontributor || Immawan Muhamad Amiri Al Aminy
Redaktur || Rinanto